September 2014

Selasa, 16 September 2014

Senin, 15 September 2014

LT 2 Kwarran Muntilan



Assalamualaikum Wr. Wb.
Salamm Pramukaaaaa............

SMP Negeri 2 Muntilan mengikuti lomba LT 2 tahun 2014 yang diselenggarakan di Desa Kaweron Kecamatan Muntilan. Lomba ini diikuti oleh SMP/MTs di Kecamatan Muntilan. SMP Negeri 2 Muntilan mengeluarkan 4 regu, yaitu regu Naga ,regu Matahari, regu Garuda, dan regu Sakura.
Regu Naga beranggotakan Arifin Cahyo, Adi Ahmad S., Aldi Rahmat Prasetyo, Fajar Kusuma Ramadhani, Faza Muhammad Tamyiz Abdullah, Azka Rifqi P. A., Syaiful Mahendra, Dalla Balya Ubaya, Muhammad Aladin Hanif, dan Haidar Tajusalatin. Regu Matahari beranggotakan Novia Hasna Salsabila, Ayu Febriana, Lenna Kurnia Wijaya, Nila Ari W., Ema Suci Pratiwi, Herfiana Imalia, Siska Amalia Damayanti, Febri Ratnaningsih, Dhea Riski Widyawati, Derta Pramudita, Ismya Aulia D., dan Sheyla Nur Alifa, regu Garuda beranggotakan Bryan, Bagus, Eldo, Dius, Reza, Bayutama, Bayu Aji, Ridwan, Damar, Danang, Krisna, Dani, dan Adit. Sedangkan regu Sakura beranggotakan Nurur, Eva, Dinda, Ragiling, Rizki, Anggi, Adhila, Fatin, Rona, Sabrina, Norma, dan Febri. Pada lomba LT 2 ini, regu Naga mendapatkan juara 2, regu Matahari mendapatkan juara harapan 1, regu Garuda mendapatkan juara 3.




Lor In Solo


Assalamualaikum Wr. Wb
Hayyy.........Salam sejahtera
Pada bulan Agustus 2013, SMP Negeri 2 Muntilan mewakili Kabupaten Magelang untuk mengikuti acara Pelatihan Kepramukaan dan PMR , Kegiatan Penjaminan kepastian Layanan Pendidikan SMP, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013. Pelatihan dilakukan dalam 2 periode. Periode pertama, diwakili oleh 4 orang dan 1 pembina, yaitu Ayu Febriana, Azka Rifki Prasetyo Aji, Muhammad Ridwan, dan Nurlaeli dengan didampingi oleh Bapak Rudi Yuniarto. Sedangkan periode ke-dua diwakili oleh Aldi Rahmat Prasetyo, Rizal Achmad Syaefulloh, Izmya Aulia Destiara. dan Novia Hasna Salsabila dengan didampingi oleh Bapak Azis Fahrudin.
SMP Negeri 2 Muntilan periode pertama berhasil mendapat juara 1 se-Provinsi Jawa Tengah, dan periode ke-dua berhasil mendapat juara 8 se-Provinsi Jawa Tengah







Kejuaraan Yang Diraih SMP Negeri 2 Muntilan



  
SMP Negeri 2 mengikuti berbagai macam perlombaan. Pada Bulan Bahasa Oktober 2013, SMP Negeri 2 Muntilan mengikuti lomba reportase Se-Kabupaten Magelang. Lomba ini diwakili oleh salah seorang siswi yang bernama Ayu Febriana. Lomba yang diadakan di SMP Negeri 2 Mertoyudan  diikuti oleh beberapa SMP/MTS di wilayah Kabupaten Magelang. Alhamdulillah, SMP Negeri 2 Muntilan mendapat juara 3.Pada acara FLS2N 2013 SMP Negeri 2 Muntilan juga mendapat Juara 2 Lomba Cipta Puisi yang diwakili oleh Safira Lestari. Dan, pada acara Kader Kesehatan remaja, SMP Negeri 2 Muntilan mendapatkan Juara 1 Lomba PMR Putra yang diwakili oleh M. Yusuf Bryan. Pada bulan Agustus 2014, SMP Negeri 2 Muntilan mengikuti Lomba  Festival Film Remaja yang diwakili oleh Elva Nurul Rizkasari yang berhasil mendapatkan juara 3.




Sejarah Pramuka Dunia


Sejarah Kepramukaan Dunia 

PDF Print E-mail
A. Pendahuluan

    Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
     Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

B. Riwayat hidup Baden Powell

     Lahir tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
     Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
 a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
 b.  Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
 c.  Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
 d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
 f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

     Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
     William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
     Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

C. Sejarah Kepramukaan Sedunia

     Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

    Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

     Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

    Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

                Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
                Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
                Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria
                Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
                Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis
                Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria
                Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
                Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina
                Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani
                Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat
                Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang
                Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia
                Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
                Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada
                Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia
                Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan
                Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda
                Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan
                Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand

    Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

     Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

      Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

     Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

KEGIATAN PRAMUKA SMP NEGERI 2 MUNTILAN


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhh..
Salam Pramukaaaa.. 

Pada Bulan Oktober 2013, SMP Negeri 2 Muntilan mengikuti Lomba Jambore Cabang Kabupaten Magelang. SMP Negeri 2 Muntilan mengirimkan 2 regu inti yaitu, regu Matahari dan regu Naga. Regu Matahari beranggotakan Cindy Annisa Luphy, Ayu Febriana, Novia Hasna Salsabila, Izmya Aulia Destiara, Lenna Kurnia Wijaya, Nila Ari Widyaningrum, Sheyla Nur Alifa Yulianingtiti, dan derta Pramudita. Sedangkan regu Naga beranggotakan Najib Syaefulloh, Aldi Rahmat Prasetya, Adi Ahmad Saputra, Rizal Ahmad Syaefulloh, Muhammad Aladin Hanif, Azka Rifki Pratama, Faza Muhammad Tamyis Abdullah, dan Dalla Balya Ubaya.
Alhamdulillah... SMP Negeri 2 Muntilan pulang dengan membawa 4 buah piala. Dengan kejuaraan Juara 1 Regu Tergiat Putri, Juara 1 Kolone Tongkat Putri, Juara 2 Pentas Seni Putra, dan Juara 3 Regu Tergiat Putra.
Kegiatan Pramuka SMP Negeri 2 Muntilan dibina oleh Kak Rudi Yuniarto, Kak Puswanto, Kak Waryono, Kak Murdono, Kak Abrid, Kak Nurjanati, dan Kak Sri Handayani.


LORD ROBERT STEPHENSHON SMITH BADEN POWELL OF GILWELL


Robert Baden-Powell,
Baron Baden-Powell ke-1
Robert Baden-Powell
Pendiri Kepanduan
Julukan B-P
Dinas/cabang Tentara Britania
Lama dinas 1876–1910
Pangkat Letnan Jenderal
Komando Chief of Staff, Perang Matabele Kedua (1896–1897),
Pasukan Dragoon ke-5 di India (1897),
Inspektur Jenderal Kavaleri, Inggris (1903)
Perang Perang Anglo-Ashanti, Perang Matabele Kedua, Siege of Mafeking, Perang Boer Kedua
Penghargaan Bintang Ashanti (1895),
Matabele Campaign, British South Africa Company Medal (1896),
Queen's South Africa Medal (1899), King's South Africa Medal ( 1902),
Boy Scouts Silver Wolf
Boy Scouts Silver Buffalo Award (1926),
World Scout Committee Bronze Wolf (1935),
Order of Merit (1937), Wateler Peace Prize (1937), Order of St Michael and St George, Royal Victorian Order, Order of the Bath
Pekerjaan lain Pendiri Gerakan Kepanduan Internasional; penulis; seniman
Tanda tangan

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1, Bt, OM, GCMG, GCVO, KCB (play /ˈbdən ˈp.əl/; 22 Februari 1857 - 8 Januari 1941), juga dikenal sebagai BP, bipi atau Lord Baden-Powell, adalah letnan satu umum di tentara, penulis, dan pendiri Gerakan Kepanduan.
Setelah bersekolah di Charterhouse, Baden-Powell bertugas di Angkatan Darat Inggris dari tahun 1876 sampai 1910 di India dan Afrika. Pada tahun 1899, selama Perang Boer Kedua di Afrika Selatan, Baden-Powell berhasil mempertahankan kota yang di Pengepungan Mafeking. Beberapa buku bertema militer yang ditulis untuk pengintaian dan pelatihan pandu di Afrika tahun itu banyak dibaca oleh anak laki-laki. Berdasarkan buku-buku sebelumnya, ia menulis Scouting for Boys, yang diterbitkan tahun 1908 oleh Pearson, untuk pembaca remaja. Selama menulis, ia menguji gagasannya melalui perjalanan berkemah di Pulau Brownsea dengan Brigade Pemuda dan anak tetangganya yang dimulai pada 1 Agustus 1907, yang kemudian dianggap sebagai awal dari Kegiatan Kepanduan.
Setelah pernikahannya dengan Olave St. Clair Soames, Baden-Powell, adiknya Agnes Baden-Powell dan terutama istrinya yang sangat aktif memberikan bimbingan terhadap Gerakan Kepanduan dan Kepanduan Putri. Baden-Powell meninggal di Nyeri, Kenya pada tahun 1941.

Kehidupan awal

Baden-Powell dilahirkan dengan nama Robert Stephenson Smyth Powell, atau lebih akrab dengan panggilan Stephe Powell, di Jalan Stanhope nomor 6 (sekarang Stanhope Terrace nomor 11) Paddington, London pada 22 Februari 1857.Dia diberi nama Robert Stephenson;sedangkan Smyth adalah nama gadis dari ibunya. Ayahnya seorang Pendeta bernama Baden-Powell, seorang Savilian yang mengajar geometri di Universitas Oxford dan telah memiliki empat anak dari kedua pernikahan sebelumnya. Pada 10 Maret 1846 di Gereja St Lukas, Chelsea, Pendeta Powell menikahi Henrietta Grace Smyth (3 September 1824 - 13 Oktober 1914), putri sulung Laksamana William Henry Smyth dan 28 tahun lebih muda. Dengan begitu cepat lahirlah Warington (awal 1847), George (akhir 1847), Augustus (1849) dan Francis (1850). Setelah tiga anaknya meninggal ketika masih sangat muda, mereka telah memiliki Stephe, Agnes (1858) dan Baden (1860). Ketiga anak termudanya dan Augustus sering sakit-sakitan. Pendeta Powell meninggal ketika Stephe berusia tiga tahun, dan sebagai penghormatan kepadanya serta untuk mengatur anak-anaknya sendiri yang terpisah dari saudara dan sepupu, ibunya (Henrietta Grace Smyth) mengubah nama keluarga menjadi Baden-Powell. Selanjutnya, Stephe dibesarkan oleh ibunya, seorang wanita yang berketatapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada tahun 1933 Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.
Selepas bersekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Stephe dianugerahi beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Perkenalan pertamanya pada kecakapan kepanduan, yakni kecakapan memburu dan memasak hewan - dan menghindari guru - di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga pandai bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangannya serta gemar bermain peran (drama). Masa liburan banyak dihabiskannya dengan melakukan ekspedisi pelayaran atau bermain kano dengan saudara-saudaranya.

Karier Ketentaraan

Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan Hussars ke-13 di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin Pasukan Dragoon ke-5. Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan raja Zulu Dinizulu pada awal 1880an di provinsi Natal, Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya.
Pada tahun 1896, Baden-Powell ditugaskan ke daerah Matabele di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal dengan nama Zimbabwe) sebagai Kepala Staf di bawah Jenderal Frederick Carrington selama Perang Matabele Kedua, dan disanalah pertama kalinya ia bertemu dengan orang yang nanti menjadi sahabat karibnya, Frederick Russell Burnham, tentara kelahiran Amerika Serikat yang menjabat sebagai kepala pasukan pengintai Inggris. Keberadaannya di sana akan menjadi pengalaman yang sangat penting, bukan hanya karena Baden-Powell berkesempatan memimpin misi sulit di wilayah musuh, tetapi saat-saat itulah Ia banyak mendapat inspirasi untuk membuat sistem pendidikan kepanduan. Ia bergabung dengan tim pengintai (mata-mata) di Lembah Matobo. Burnham mulai mengajari woodcraft kepada Baden-Powell, keahlian yang juga memberikan inspirasi untuk menyusun program/ kurikulum dan kode kehormatan kepanduan. Woodcraft adalah keahlian yang banyak dikenal dan dikuasai di Amerika, tetapi tidak dikenal di Inggris. Keahlian itulah cikal bakal dari apa yang kiri sering disebut Ketrampilan Kepramukaan.
Keduanya menyadari bahwa kondisi alam dan
Saat itu juga merupakan kali pertama bagi Baden Powell mengenakan topi khasnya (Burnham mirip topi koboi) sebagai pengenal dan hingga kini masih digunakan oleh anggota kepanduan di seluruh dunia. Selain itu, Baden-Powell juga menerima sangkakala (terompet) kudu, peralatan dalam Perang Ndebele. Terompet itu nantinya ditiup setiap pagi untuk membengunkn para peserta Perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brown sea.
Baden-Powell pada sebuah kartu pos patriotik pada tahun 1900
Tiga tahun kemudian, di Afrika Selatan selama Perang Boer II. Baden-Powell ditempatkan di kota kecil bernama Mafeking dengan jumlah pasukan Boer yang jauh lebih banyak dari pada di tempat sebelumnya. The Mafeking Cadet Corps adalah sekelompok anak muda yang bertugas membawakan pesan untuk pasukan lain. Meskipun mereka tidak berpengalaman dalam menghadapi musuh, mereka berhasil melawan musuh mempertahankan kota (1899–1900), dan kejadian inilah yang juga menjadi salah satu faktor yang mengilhami Baden-Powell dalam membuat materi kepanduan. Setiap orang dalam pasukan itu menerima bedge penghargaan berbentuk jarum kompas yang dikombinasikan dengan ujung anak panah. Bedge ini bentuknya mirip dengan fleur de lis, logo yang hingga kini digunakan sebagai logo organisasi kepanduan di banyak negara di dunia.
Di Inggris Raya, orang-orang membaca berita prestasi Baden-Powell dalam memimpin Pasukan Mafeking sehingga di negara asalnya itu, ia menjadi “Pahlawan Nasional”. Hal ini memberikan keuntungan, karena buku kecil yang ditulisnya “Aids to Scouting” menjadi terjual laris.
Sekembalinya ke Inggris, Ia melihat bukunya telah populer dan banyak digunakan para guru untuk mendidik muridnya, dan juga para pemuda yang aktif dalam organisasi. Karena itulah, Ia diminta untuk menulis ulang bukunya tersebut agar mudah dipahami oleh anak muda, terutama untuk anggota Boys’ Brigade, sebuah orgaisasi kepemudaan yang besar dan bernuansa militer. Baden-Powell mulai berpikir kemungkinan hal ini bisa berkembang jauh lebih besar. Ia mulai mempelajari materi lain yang bsa menjadi bahan pelajaran dalam kepanduan.
Juli 1906, Ernest Thompson Seton mengirimi Baden-Powell salinan bukunya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, adalah orang Kanada yang lahir di Inggris dan tinggal di Amerika Serikat. Ia bertemu dengan aden-Powell bulan Oktober 1906, dan mereka saling berbagi ide tentang program pelatihan bagi pemuda. Tahun 1907, Baden-Powell menulis draft buku berjudul Boy Patrols. Pada tahun yang sama, untuk menguji idenya, Ia mengumpulkan 21 pemuda dengan latar belakan bermacam-macam (yang diundang dari beberapa sekolah khusus laki-laki di London, yakni Poole, Parkstone, Hamworthy, Bournemouth, dan Winton Boys’ Brigade units) dan mengadakan perkemahan selama seminggu di Brownsea Island, Poole Harbour, Dorset, Inggris. Metode yang diterapkan dalam perkemahan itu adalah memberikan kesempatan pada para pemuda tersebut untuk mengatur kelompok mereka sendiri dengan membentuk kelompok kecil dan memilih salah satu anggota kelompok sebagai pemimpin.
Brownsea, 1908
Musim panas 1907, Baden-Powell melakukan promo dan bedah buku barunya, “Scouting for Boys”. Ia tidak sekedar menulis ulang buku “Aids to Scouting” yang lebih banyak materi kemiliterannya. DI buku yang baru itu, aspek kemiliterannya diperkecil dan digantikan dengan teknik-tekni non-militer (terutama survival) seperti pioneering dan penjelajahan. Ia juga memasukka perinsip edukasi yang inovatif, disebut Scout method (metode kepramukaan). Ia juga berkreasi dengan membuat game-game menarik sebagai sarana pendidikan mental.
Scouting for Boys awalnya diperkenalkan di Inggris pada Januari 1908 dalam 6 jilid. Pada tahun yang sama, buku tersebut dicetak dalam bentuk satu buku utuh. Sampai saat ini, buku tersebut di peringkat ke empat dalam daftar buku bestseller dunia sepanjang masa.
Mulanya, Baden-Powell diminta menjadi “pembina” organisasi The Boys’ Brigade, yang didirikan William A. Smith. Kemudian, karena popularitasnya semakin meningkat serta tulisannya tentang petualangan-petualangan di alam terbuka, banyak pemuda yang mulai membentuk kelompok kepanduan dan Baden-Powell “kebanjiran order” untuk menjadi pembina kelompok-kelompok itu. Mulai saat itulah Gerakan Kepanduan (Scout Movement) mulai berkembang dengan pesat.

Pulang ke Inggris

Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya "Aids to Scouting" telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.
Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys' Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku "Scouting for Boys" kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.
Kanak-kanak remaja membentuk "Scout Troops" secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys' Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.
Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. ‹‹‹›››

Perang Dunia I dan kejadian-kejadian selanjutnya

Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: "dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts." Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:
Man, Nation, Maiden
Please call it Baden.
Further, for Powell
Rhyme it with Noël.
Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:
  • Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)
  • Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)
  • Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)
Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisis mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.
Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.

Kehidupan pribadi

Pada bulan Januari 1912, Baden-Powell melakukan perjalanan menuju New York dalam Perjalanan Dunia Kepanduan, dengan menggunakan kapal laut Arcadian, pada saat ia bertemu dengan Olave St Clair Soames.[13][14] Dia berumur 23 tahun, sementara Baden-Powell berumur 55 tahun; mereka memiliki tanggal lahir yang sama, 22 Februari. Mereka menjadi tunangan di bulan September pada tahun yang sama, causing a media sensation due to Baden-Powell's fame. Untuk menghindari gangguan media massa, mereka menikah secara rahasia pada tanggal 31 Oktober 1912, di Gereja St Petrus, Parkstone.[15] Kepanduan Inggris masing-masing menyumbangkan satu penny untuk membelikan hadiah pernikahan untuk Baden Powell, sebuah mobil (note that this is not the Rolls-Royce they were presented with in 1929). Terdapat monumen pernikahan mereka dalam Gereja St Maria, Pulau Brownsea.
Baden-Powell dan Olave tinggal di Pax Hill dekat Bentley, Hampshire dari 1919 sampai 1939. Rumah Bentley diberikan kepada ayahnya. Tidak lama setelah menikah, Baden-Powell began to suffer persistent headaches, which were considered by his doctor to be of psychosomatic origin dan treated with analisis mimpi. The headaches disappeared upon his moving into a makeshift bedroom set up on his balcony.
Baden-Powell dengan istrinya dan ketiga anaknya, 1917
Baden-Powell memiliki tiga anak, satu laki-laki (Peter) dan dua perempuan. Peter succeeded in 1941 to the Baden-Powell barony.
  • Arthur Robert Peter (Peter), menyandang gelar Baron Baden-Powell ke-2 (1913–1962). Ia menikah dengan Carine Crause-Boardman pada tahun 1936, dan memiliki tiga anak: Robert Crause, later 3rd Baron Baden-Powell; David Michael (Michael), current heir to the titles, and Wendy.
  • Heather Grace (1915–1986), ia menikah dengan John King dan memiliki dua anak: Michael, wafat ketika insiden tenggelamnya SS Heraklion, dan Timothy;
  • Betty (1917–2004), ia menikah dengan Gervas Charles Robert Clay pada tahun 1936 dan mempunyai seorang anak perempuan: Gillian, dan tiga anak laki-laki: Robin, Nigel and Crispin.
Pada suatu ketika, saudara perempuan Olave bernama Auriol Davidson alias Soames meninggal pada tahun 1919, Olave dan Robert mengambil tiga keponakan, Christian (1912–1975), Clare (1913–1980), dan Yvonne, (1918–1995?), dalam keluarga mereka dan menganggap mereka sebagai anak mereka sendiri.
Pada tahun 1939, Baden-Powell dan Olave pindah ke Nyeri, Kenya, dekat Gunung Kenya, di mana ia sebelumnya telah beristirahat. Sebuah rumah sebesar ruangan kecil, yang dinamakan Paxtu, berlokasi di kawasan Hotel Outspan, milik Eric Sherbrooke Walker, sekretaris pribadi pertama Baden-Powell dan salah satu inspektur kepanduan pertama. Walker juga memiliki Treetops Hotel, kira-kira sejauh 17 km dari pegunungan Aberdare, sering dikunjungi oleh Baden-Powell and masyarakat Happy Valley set. Pondok Paxtu disatukan ke dalam bangunan Hotel Outspan dan berfungsi sebagai museum kepanduan kecil.
Baden-Powell meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.  Batu nisannya diberi tanda sebuah lingkaran dengan titik ditengah "ʘ", yang merupakan tanda jejak yang berarti "Kembali pulang" (Going home), atau "saya telah kembali pulang" (I have gone home): Ketika Olave istrinya wafat, abunya dikirim ke Kenya dan dimakamkan disamping suaminya. Kenya mendirikan sebuah monumen nasional Makam Baden-Powell.